BOYOLALI (KRjogja.com) - Jajaran TNI bersama petani melakukan penyemprotan massal di Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Jumat (22/5). Giat ini dilakukan untuk mengganasnya hama yang membuat petani di desa tersebut gagal panen.
Kades Jembungan Sadiman mengatakan, selama setahun lebih petani di desanya gagal panen akibat serangan hama seperti tikus dan wereng. Akibat mengganasnya hama, nilai sewa lahan di Desa Jembungan juga menurun. Jika sebelumnya sewa lahan mencapai Rp 7 juta per patok dengan luas lahan 2.600 meter persegi, saat ini harga sewa lahan maksimal hanya Rp 5,5 juta.
"Potensi gagal panen sangat tinggi sehingga banyak petani yang memilih tak menggarap lahannya," terang Sadiman.
Diharapkan, kerja bareng dengan TNI ini bisa berkelanjutan untuk menekan peredaran hama yang menurutnya sudah sangat parah.
Koordinator Penyuluh Dan Organisme Pengganggu Tanaman Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali, Iskak Harjono menambahkan, secara umum jenis hama dan penyakit yang menyerang areal pertanian di wilayah Banyudono cukup banyak. Selain tikus dan wereng, hama pengerek batang juga menjangkit di 14 hektar lahan, virus kerdil rumput seluas 9 hektar dan bakteri hawar menyerang lahan seluas 4 hektar.
"Virus kerdil rumpur biasanya dibawa oleh wereng. Virus ini mengakibatkan tanaman padi tak bisa tumbuh normal sehingga mengakibatkan padi tak produktif," jelas Iskak.
Untuk tindak penanggulangan, pihaknya siap memberi bantuan obat-obatan. "Petani bisa mengajukan bantuan melalui kelompok tani. Bantuan tak bisa diajukan secara perorangan," tandasnya. (*-9)
0 komentar:
Posting Komentar